Kesejahteraan masyarakat dari aspek eknomi dapat diukur dengan tingkat pendapatan nasional perkapita. Untuk dapat meningkatkan pendapatan nasional, maka pertumbuhan ekonomi menjadi salah satu target yang sangat penting yang harus dicapai dalam proses pembangunan ekonomi. Oleh karena itu tidak mengherankan jika pada awal pembagnunan ekonomi suatu Negara, umumnya perencanaan pembangunan eknomi berorientasi pada masalah pertumbuhan. Untuk Negara-negara seperti Indonesia yang jumlah penduduknya sangat besar dan tingkat pertumbuhan penduduk yang sangat tinggi ditambah kenyataan bahwa penduduk Indonesia dibawah garis kemiskinan juga besar, sehingga pertumbuhan ekonomi menjadi sangat penting dan lajunya harus jauh lebih besar dari laju pertumbuhan penduduk agar peningkatan pendapatan masyarakat perkapita dapat tercapai.
Pertumbuhan ekonomi dapat menurunkan tingkat kemiskinan dengan menciptakan lapangan pekerjaan dan pertumbuhan jumlah pekerja yang cepat dan merata. Pertumbuhan ekonomi juga harus disertai dengan program pembangunan sosial.
B. Pertumbuhan Ekonomi selama Orde Baru
Pengalaman pahit pemerintahan Orla menyebabkan pemerintahan Orba tidak memilih sistem ekonomi Kapitalis-Liberalmaupun Etatisme. Keberhasilan pengelolaan ekonomi Orba tidak bertahan lama. Tetapi ini bukan karena sistem ekonomi yang dipilihnya. Menurut Prof. Dr. Emil Salim (1979) seorang tenokrat ekonomi saat itu dalam sebuah wawancara di Majalah Tempo (Juni 2000), penyebab kerusakan pengelolaan perekonomian Indonesia selama sepuluh tahun terakhir adalah maraknya Kolusi, Korupsi dan Nepotisme (KKN), khususnya antara, pengusaha dan penguasa (pejabat pemerintahan-negara). KKN ini membawa dampak buruk bagi perekonomian Indonesia. Pada tanggal 21 Mei 1998 presiden Soeharto, yang baru sekitar 70 hari terpilih menjadi presiden RI 1998-2003, mengundurkan diri dari jabatannya. Saat itulah dianggap merupakan akhir periode pemerintahan Orba.
C. Faktor-faktor Penentu Prospek Pertumbuhan Ekonomi Indonesia
- Barang Modal
- Tenaga Kerja
- Teknologi
- Uang
- Manajemen
- Kewirausahaan (Enterpreneurship)
- Informasi
D. Perubahan Struktur Ekonomi
Berdasarkan tinjauan makro-sektoral perekonomian suatu negara dapat berstruktur agraris (agricultural), industri (industrial), niaga (commercial) hal ini tergantung pada sector apa/mana yang dapat menjadi tulang punggung perekonomian negara yang bersangkuatan.
Pergeseran struktur ekonomi secara makro-sektoral senada dengan pergeserannya secara keuangan (spasial). Ditinjau dari sudut pandang keuangan (spasial), struktur perekonomian telah bergeser dari struktur pedesaan menjadi struktur perkotaan modern.
Struktur perekonomian indoensia sejak awal orde baru hingga pertengahan dasa warsa 1980-an berstruktur etatis dimana pemerintah atau negara dengan BUMN dan BUMD sebagai perpanjangan tangannya merupakan pelaku utama perekonomian Indonesia. Baru mulai pertengahan dasa warsa 1990-an peran pemerintah dalam perekonomian berangsur-angsur dikurangi, yaitu sesudah secara eksplisit dituangkan melalui GBHN 1988/1989 mengundang kalangan swasta untuk berperan lebih besar dalam perekonomian nasional.
Struktur ekonomi dapat pula dilihat berdasarkan tinjauan birokrasi pengambilan keputusan. Berdasarkan tinjauan birokrasi pengambilan keputusannya dapat dikatakan bahwa struktur perekonomian selama era pembangunan jangka panjang tahap pertama adalah sentralistis. Dalam struktur ekonomi yang sentralistik, pembuatan keputusan (decision-making) lebih banyak ditetapkan pemerintah pusat atau kalangan atas pemerintah (bottom-up).
Soal:
1. Dalam GBHN, tujuan pembangunan adalah..
a. Proses
transformasi structural dapat dipercepat jika pergeseran pola permintaan
domestic kearah produk manufaktur dan diperkuat dengan ekspor.
b. Untuk
meningkatkan kesejahteraan masyarakat. Indikator untuk mengukur kesejahteraan
adalah National Income.*
c.
Mempertahankan kapasitas produksi
d.
Mempertahankan kelangsungan I di dalam negeri
2. Pertumbuhan ekonomi dapat mempengaruhi penambahan dari . . .
a. GDP *
b. SDM
c. SDA
d. BBM
3. Faktor
eksternal penentu pertumbuhan ekonomi adalah..
a. Pengendalian terhadap inflasi
b. Cadangan
devisa,
c.
Perdagangan internasional dan pertumbuhan ekonomi dunia.*
d. Rasio
hutang
4 4. Proses kenaikan output perkapita yang terus menerus dalam jangka
panjang,Contoh pengetian dari ?
a a.
Proses Ekonomi
b b. Pertumbuhan Ekonomi*
c c.
Pertumbuhan Ekologis
d d.
Proses Pertumbuhan
5.
Penurunan aktivitas ekonomi dunia (penurunan GPD) disebut ?
a.referensi
b.obligasi
c.refesi
d.resesi
REFERENSI :
- Pratama Rahardja dan Mandala Manurung, Teori Ekonomi Makro Suatu Pengantar: Jakarta: LP-FEUI, 2004.
- http://lisnaaswida.blogspot.com/
Tidak ada komentar:
Posting Komentar